Pengumuman seputar masing-masing proses rekrutmen bisa memakan waktu cukup lama dan banyak orang merasa terbebani, takut dan tegang menghadapi hal tersebut. Supaya kamu tidak terlalu khawatir, disarankan untuk menguasai atau pelajari contoh surat lamaran kerja yang bena, dengan surat lamaran yang berkualitas, kamu bisa saja sampai ke tahap paling akhir dalam proses lamaran pekerjaan tersebut.
Banyak dari kamu yang mungkin sudah pernah masuk tahap interview, tapi tidak tahu setelahnya ada apa, meskipun biasanya beda-beda, ini dia rangkaian proses rekrutmen perusahaan secara umum setelah melakukan interview.
Tes psikotes
Interview memang menjadi tahap melamar kerja yang menegangkan, tetapi tidak berhenti sampai situ saja, masih ada lagi yang namanya tes psikotes yang mungkin tidak terlalu menegangkan tetapi terdapat tantangan tersendiri untuk tes yang satu ini.
Istilah psikotes ini mengacu kepada jenis tes dengan sampel perilaku agar menilai konstruksi dari segi psikologis/ emosional dan kognitif kandidat.
Psikotes ini sendiri punya alokasi dan jenis berbeda-beda, waktu penyelesaian bisa berbeda-beda sehingga harus diperhatikan dengan baik aturannya. Tes ini akan merepotkan kalau kamu kurang siap.
Harus persiapkan diri berlatih mengisi berbagai soal-soal psikotes tersebut. Perhatikan kondisi mental dan fisik juga agar dapat mengerjakan tiap soal lebih maksimal.
Permintaan referensi
Ada tanda positif proses lamaran pekerjaan yaitu pihak HRD yang meminta referensi. Proses ini adalah cara HRD mengetahui latar belakang melalui rekan atau atasan kerja sebelumnya. Pada tahap sini, mereka menghubungi referensi tertentu yang kita berikan dan juga menanyakan kualitas kerja termasuk kepribadianmu. Jika dirasa sesuai budaya kerja perusahaan terkait, kemungkinan besar akan berlanjut menuju tahap selanjutnya.
Untuk tahapan ini, sayangnya kamu tak dapat menyiapkan banyak hal. Hal yang bisa dilakukan hanyalah sekadar menunggu saja pengumuman lanjutan.
Negosiasi gaji dan ekspektasi lain
Tahapan ini termasuk bagian alur penerimaan kerja juga, kamu perlu hati-hati saat mengutarakan berapa ekspektasi gaji. Tidak semua angka dapat dipertimbangkan oleh perusahaan.
Agar angka gaji yang diberikan bisa diterima perusahaan, coba diperhatikan kembali berapa UMR tempat bekerja agar kamu tak terlihat mengada-ada nantinya. Selain itu, coba sandingkan gaji tersebut dengan gaji perusahaan sebelumnya.
Jika pengalaman kerja beserta skill kamu bertambah, maka tidak ada salahnya menaikkan upah tersebut. Lalu ketahui juga rata-rata gaji profesi yang diincar, lebih baik angka gaji yang diajukan tidak beda jauh dibandingkan jumlah rata-rata gaji profesi terkait.
Tahapan offering letter
Kalau ternyata ekspekstasi nilai gaji tidak lebih dari biaya perusahaan, maka proses lamaran pekerjaan diakhiri dengan tahap offering letter. Pada tahap ini, perusahaan menerimamu menjadi pegawai baru, kamu tinggal cukup meresmikannya saja dengan menandatangi kertas bernama offering letter tersebut yang pihak perusahaan berikan.
Meskipun demikian, tidak bisa sembarangan saja menandatangani berkas offering letter tersebut. Jika diberikan paraf, maka kamu berarti sudah sepakat sepenuhnya dengan setiap klausa yang ada di dalamnya.
Lalu kamu tak bisa juga atau susah mengundurkan kalau offering letter dibubuhkan tanda tangan. Oleh karena itu, pastikan kamu membaca dengan baik offering letter sebelum akan memberikan paraf.
Jika terdapat pernyataan kurang sesuai, bisa langsung kembali rundingkan hal itu bersama pihak rekruter. Sepeti itulah tahap proses melamar kerja sampai tahap terakhir yaitu offering letter yang umumnya diluncurkan perusahaan.
Lamaran kerja memang memakan waktu dan tingkat kesulitannya bisa berbeda-beda juga sesuai posisi dan faktor lain.