Menjaga usaha yang telah berjalan sepanjang tahun bukan kasus gampang. Diperlukan kecermatan dan pengembangan untuk selalu menyesuaikan, khususnya di tengah-tengah ketatnya kompetisi usaha dalam negeri.
Andre Teddy Oktavianus dan Abdilah Nilam sebagai salah satunya aktor usaha yang sudah meniti usaha fashionnya semenjak 1995 di bawah bendera usaha Belle Mode. Ke-2 nya mengawali usaha secara off line dan sempat pernah buka toko baju di Pasar Tanah Abang pada 2014.
Tetapi sayang, sesudah 2 tahun berjalan bukanlah usaha itu berkembang malah semakin turun karena sepinya konsumen setia hingga merangkumun harus ikhlas untuk gulung alas dan tutup gerainya di pusat grosir itu.
Sebagai seorang pelaku bisnis, sudah pasti Andre dan Abdillah tidak tinggal diam. Mereka terus memeras otak sampai pada akhirnya ditetapkanlah untuk memasuki ke dunia online dengan pasarkan produknya lewat marketplace pada 2017. Apa lagi mereka banyak juga dengar jika sekarang ini warga mulai cari beberapa produk mode lewat marketplace.
Dalam pasarkan poduknya, Belle Mode konsentrasi pada bermacam produk baju wanita seperti kaos, baju, outwear, rok, dan lain-lain pada harga yang paling dapat dijangkau dimulai dari Rp5ribu sampai Rp80ribu hingga bisa memancing ketertarikan beberapa customer.
“Kami menghasilkan sendiri beberapa produk Belle Mode hingga kami dapat jual pada harga yang lebih dapat dijangkau karena margin yang kami mengambil pun tidak tinggi,” tutur Andre.
Sesudah pasarkan produknya lewat marketplace, terutamanya di Shopee perkembangan usaha Belle Mode melejit tajam. Bahkan juga di periode wabah ini, pemasaran bertambah 2x lipat dibanding periode saat sebelum wabah.
“Di periode wabah sekarang ini, warga lebih suka memburu keperluan lewat cara online hingga keinginan produk Belle Mode ikut juga bertambah 2x lipat. Dahulu rerata pesanan saat sebelum wabah seputar 600 paket setiap hari, sepanjang wabah ini dapat di atas 1000 paket setiap hari,” papar Abdillah.
Kecuali pemasaran yang semakin meningkat, Belle Mode dapat mencapai daerah yang lebih luas kembali. Bila awalnya Belle Mode cuman konsentrasi ke kanal pemasaran off line hingga cuman bisa mencapai customer di wilayah perkotaan, lewat basis Shopee mereka dapat jual sampai ke kota terasing di Indonesia sekalinya.
“Kami aktif berperan serta dalam kampanye-kampanye yang Shopee datangkan hingga sanggup menggerakkan minat customer untuk belanja dan memeriksa produk Belle Mode. Karena ada feature gratis ongkos kirim, potongan harga dan cashback jadi salah satunya nilai lebih untuk beberapa customer kami,” papah Andre.
Program Export
Bukan hanya itu, Belle Mode sukses memperlebar pangsa pasarnya sampai ke beberapa negara lainnya di Asia sesudah mengikut program export Shopee yang buka peluang toko punya Andre dan Abdilah ini untuk dapat go international.
Walau sebenarnya, awalnya mereka tak pernah memikir untuk jual produknya ke luar negeri. Tetapi, sesudah begabung bersama Shopee sepanjang dua tahun, Belle Mode selanjutnya dibawa untuk mengikut program export dan jadi salah satunya toko yang masuk di batch pertama program pada tahun 2019.
Baca juga artikel tentang bisnis lainnya di ngobrol bisnis
Andre menutukan jika program export yang diberi oleh Shopee berguna untuk meningkatkan pemasaran beberapa produk Belle Mode. Mereka akui suka karena produk mereka dapat diperoleh di beberapa negara seperti Malaysia, Singapura, Filipina, ditambah beberapa pasar baru dari negara arah export Shopee seperti Thailand, Vietnam dan Brazil.
“Dengan mengikut program export Shopee sekarang lebih dari 100 produk Belle Mode setiap bulannya dibeli oleh customer di Singapura, Malaysia, Thailand, dan banyak negara yang lain,” katanya.
Menurut dia, produk yang terbanyak disukai dalam program export yang diberi oleh Shopee terurtama untuk kelompok mode muslim.
Abdilah menjelaskan saat awalnya tergabung di program export Shopee, mereka banyak memperoleh training dan edukasi khususnya beberapa hal yang perlu jadi perhatian saat export seperti packaging dan quality control.
Yang akan datang, Belle Mode terus akan percaya diri dan memiliki komitmen untuk tingkatkan kualitas dan servis toko, dan tidak henti keluarkan beberapa produk favorit untuk customer di Indonesia dan luar negeri.
“Kami yakini jika produk lokal pun tidak kalah berkompetisi dan sanggup merampas hati warga negara lain,” katanya.
Program Export yang diadakan oleh Shopee ini bekerjasama dengan Sekolah Export, federasi kombinasi di antara Kamar Dagang dan Industri Indonesia dan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (SMESCO), maksudnya untuk merealisasikan 500.000 exportir sampai tahun 2030.
Di tahun ini, program diawali awalnya Maret 2021 yang disokong Kementerian Koperasi dan UKM dan Kementerian Perdagangan. Berdasar data Kemendag, sekarang ini di Indonesia ada 13.177 UKM exportir, yang sebagai wakil 90% dari exportir nasional pada masa Januari—September 2020.