Pengoperasian pompa di di dalam suatu perindustrian terlebih pada kilang minyak merupakan perihal yang wajib. Pompa dapat diambil kesimpulan sebagai suatu alat yang digunakan untuk memindahkan fluida cair ke suatu daerah ke daerah yang sudah ditentukan. Namun di dalam prosesnya, kadang kala kinerja pompa tidak cukup optimal akibat dari adanya problem dari pompa itu sediri. Salah satu penyebab menurunnya kinerja pompa yaitu terjadinya kavitasi.
Kavitasi adalah suatu situasi yang disebabkan oleh berubahnya fase cairan yang sedang dialirkan dari fase cair jadi fase uap sehingga menimbulkan gelembung-gelembung. Timbulnya gelembung tersebut disebabkan oleh menurunnya tekanan hingga berada di bawah tekanan uap bosan cairan tersebut.
Sebagai contoh, air akan mendidih pada tekanan 1 atm dan lantas akan menguap pada suhu 100 derajat celcius. Secara umum, kavitasi sering berjalan pada segi isap pompa (suction) dan umumnya akan tetap berjalan pas cairan tersebut dialirkan di di dalam pipa.
Perlu Anda ketahui bahwa air juga dapat mendidih sekiranya tekanan disekelilingnya diturunkan meskipun air tersebut berada pada temperatur yang rendah. Bahkan air dapat mengalami penguapan pada suhu kamar atau kira-kira 30 derajat celcius jikalau tekanan disekelilingnya lumayan rendah.
Saat zat cair merasa mendidih, maka akan diikuti timbulnya gelembung-gelembung uap dari cairan tersebut. Hal inilah yang sering berjalan di di dalam pompa maupun di di dalam pipa pas cairan dialirkan, area-area di di dalam pompa yang punyai tekanan rendah maupun punyai kecepatan aliran yang tinggi rentan pada kavitasi.
Biasanya, kavitasi pada bagian isap pompa berjalan akibat dari rendahnya tekanan isap yang diberikan, pas kavitasi pas proses pengaliran disebabkan oleh adanya kecepatan di di dalam aliran. Seperti yang kami ketahui bahwa kecepatan di di dalam suatu aliran dapat sebabkan menurunnya tekanan.
Proses terbentuknya gelembung hingga gelembung-gelembung tersebut pecah hanya butuh pas yang lumayan singkat kira-kira 0,003 detik (Karassik dkk, 1979). Gelembung yang timbul akan terbawah oleh aliran hingga pada daerah yang membawa tekanan yang lebih besar dari tekanan uap bosan cairan dengan menggunakan Flow Meter LC M10 tersebut.
Namun, pada daerah tersebut gelembung-gelembung akan merasa pecah dan akan sebabkan shock pada dinding disekelilingnya.Saat gelembung merasa pecah maka cairan akan segera masuk ke ruangan kosong yang terbentuk dari gelembung yang sudah pecah dan sebabkan tumbukan pada dinding pompa.
Dampak dari tumbukan tersebut dapat menimbulkan kerusakan-kerusakan mekanis pada pompa, layaknya timbulnya lubang atau permukaan dinding pompa yang bergelombang. Lubang/gelombang tersebut disebut sebagai erosi kavitasi yang disebabkan oleh benturan gelembung cairan yang pecah pada dinding pompa yang berjalan secara terus-menerus.
Selain sebabkan kerusakan pada pompa, kavitasi juga dapat sebabkan berkurangnya volume aliran akibat dari gelembung-gelembung yang banyak mengambil alih daerah di di dalam pipa, sehingga kuantitas fluida cair yang dialirkan akan mengalami penurunan.