Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara atau dikenal dengan Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) dibentuk untuk mencapai tujuan kerjasama di berbagai bidang termasuk bidang pendidikan.
Banyak juga kasus kerjasama antar negara ASEAN di bidang pendidikan. Mulai dari pertukaran pelajar, program beasiswa hingga pembangunan fasilitas pendidikan di masing-masing negara anggota.
Mengutip Buku Kelas A Setara SD/MI Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (IPS) bertajuk “Rekor Indonesia di ASEAN”, negara-negara pendiri ASEAN memaparkan tujuan kerja sama di bidang pendidikan sejak 8 Agustus lalu. 1967 sejak berdirinya organisasi.
Tujuan ini tertulis dalam Deklarasi Bangkok. Terutama poin ketiga, yaitu mengedepankan kerjasama dan gotong royong di bidang iptek untuk kepentingan bersama.
Kerja sama ini juga tercermin dalam poin keenam, yaitu mempromosikan kajian Asia Tenggara.
Baca Juga : Jasa Publikasi Jurnal Internasional
Berikut contoh kerjasama antar negara ASEAN di bidang pendidikan.
1. Pertukaran Pelajar
Program pertukaran pelajar dijalankan oleh negara-negara anggota ASEAN. Indonesia sendiri memiliki program pertukaran pelajar dengan Malaysia, Singapura, Kamboja, dan Laos.
Tidak hanya untuk pertukaran mahasiswa, tetapi juga untuk fasilitas beasiswa bagi mahasiswa. Misalnya, Beasiswa ASEAN Pemerintah Singapura untuk Indonesia.
2. Program Magang
Indonesia dan Thailand memiliki program magang mahasiswa. Salah satunya terjadi selama program magang mahasiswa di Universitas Slamet Riyadi di Solo, Jawa Tengah.
3. Pengiriman guru
Indonesia dan Brunei Darussalam telah mencanangkan program pengiriman guru dari Indonesia. Selain itu, Indonesia dan Kamboja telah menyelenggarakan program pertukaran dosen untuk institusi pendidikan tinggi di kedua negara.
4. Pelatihan guru
Indonesia dan Viet Nam mengembangkan program pelatihan guru. Tidak hanya guru yang dilatih, kedua negara juga berbagi materi pembelajaran dan cara menjalankan sekolah di negara masing-masing.
5. Pembangunan sarana pendidikan
Indonesia telah membantu pendirian Madrasah Al Munawarah di Davao, Filipina. Selain itu, Indonesia telah membangun dua sekolah di Desa La Ma Chae dan Desa Thet Kay Pyia Ywar Ma di Myanmar.
6. Pembentukan komunitas sosial
Meluncurkan buku SMP/MTs IPS Paket B setara Kemendikbud bertajuk “Together We Are Tangguh”, negara-negara anggota ASEAN membentuk komunitas sosial yang disebut ASEAN Socio-Cultural Community (ASCC).
Komunitas ini bergerak di bidang seni dan budaya, informasi, pendidikan, pembangunan desa dan pengentasan kemiskinan. Komunitas tersebut menawarkan kegiatan khusus berupa Kongres Pemuda ASEAN dan pertukaran mahasiswa dan budaya antar negara.
7. Advokasi anak putus sekolah
Menurut situs resmi Asean, kelompok ini juga memberikan advokasi untuk membantu anak-anak dan remaja yang putus sekolah.
Selain itu, advokasi diberikan agar pemerintah di setiap negara fokus untuk menyediakan sekolah yang aman dan tangguh bagi siswa.