Gaya kepemimpinan yang dipunyai seorang pemimpin akan mempunyai dampak yang besar bisa dirasakan untuk bisnis. Cara memimpin tersebut bisa membuat suasana menjadi nyaman dan kondusif untuk bekerja atau justru sebaliknya. Oleh karena itulah perlu untuk mencermati gaya memimpin yang Anda sukai sebagai karyawan agar nantinya bisa betah di perusahaan tersebut. Sedangkan bagi yang menjadi pemimpin atau mempunyai posisi tinggi di kantor juga perlu untuk belajar menjadi pemimpin yang bisa membuat kondisi tempat kerja kondusif dan mendorong karyawan untuk produktif. Pemimpin bisa menerapkan gaya untuk memimpin seperti empat gaya berikut ini yang mempunyai keunggulannya masing-masing:
1. Gaya demokratis
Cara memimpin yang pertama bisa dipunyai dan diterapkan dalam memimpin bisnisnya adalah gaya demokratis. Gaya ini merupakan kepemimpinan yang seperti namanya adalah berdasarkan demokrasi, sehingga wewenang yang dipunyai pemimpin juga dilimpahkan ke orang lainnya. Pemimpin mendelegasikan otoritas yang dipunyai ke karyawannya dan mendorong karyawan untuk bisa lebih aktif. Bagi yang ingin menerapkan gaya untuk memimpin dengan demokratis ini bisa menjadi pendengar yang baik, sehingga mendengarkan saran dari karyawannya. Seorang pemimpin yang mempunyai gaya ini juga mau untuk menerima saran dari orang lain, berunding dan mendengarkan pendapat orang lain sebelum mengambil keputusan, dan melibatkan partisipasi dari anggota lainnya secara aktif. Sehingga dengan gaya yang satu ini bisa menciptakan pemimpin demokratis yang membuat lingkungan kerja menjadi kondusif dan lebih menyenangkan untuk pekerja dan anggota.
2. Gaya otokratis
Gaya selanjutnya yang bisa diterapkan untuk memimpin organisasi atau bisnis adalah yang otokratis. Pemimpin yang satu ini mempunyai kekuasaan absolut pada tangannya. Sehingga seorang pemimpin yang autokratis mempunyai kepemimpinan yang satu arah saja dan biasanya menggunakan ancaman untuk keputusannya agar dapat dilakukan oleh semua orang. Karena keputusan seorang autokratis yang diambilnya juga tidak mendengarkan saran dari orang lain. Seorang pemimpin yang autokratis juga hanya fokus untuk memberikan perintah dan mempunyai kontrol penuh pada bisnis yang dipunyai. Seorang pemimpin yang menggunakan gaya ini pada bisnis biasanya bermanfaat ketika sedang dalam krisis karena membutuhkan mengambil keputusan yang cepat dan segera.
3. Gaya afiliatif
Gaya kepemimpinan yang ketiga adalah afiliatif yang membuat pemimpin mendorong anggotanya agar bisa berpartisipasi dalam bisnis. Seperti karyawan yang bisa memberikan saran, ide, dan juga pendapatnya untuk perkembangan bisnis. Gaya pemimpin yang satu ini bisa menciptakan harmoni di dalam perusahaan karena bisa membangun hubungan tim yang lebih baik. Sehingga hal tersebut juga membuat suasana lingkungan kerja menjadi lebih nyaman dan bisa mempererat hubungan dengan karyawan. Pemimpin yang menerapkan gaya afiliatif akan memberikan saran yang dibutuhkan karyawan dan selalu menginginkan karyawannya bisa untuk berkembang.
4. Gaya visioner
Seorang pemimpin untuk memimpin bisnis juga bisa menggunakan gaya yang terakhir yaitu visioner. Gaya ini merupakan jenis kepemimpinan yang bisa untuk memotivasi anggota tim dan juga fokus untuk membuat inovasi. Seorang pemimpin yang visioner mempunyai pikiran ke depan yang tidak dipikirkan oleh orang lain. Sehingga hal tersebut akan membuat bisnis terus berkembang karena mempunyai inovasi yang dibutuhkan untuk bisa mengembangkan bisnis lebih baik. Seorang visioner mempunyai komunikasi yang baik dan sangat diperlukan untuk memberikan pengaruh yang baik untuk bisnis.
Di atas merupakan 4 gaya yang bisa diimplementasikan untuk memimpin perusahaan dan bisnis yang dipunyai. Setiap gaya untuk memimpin tersebut tentunya mempunyai keuntungan masing-masing yang dipunyai. Seperti gaya autokrasi yang bagus diterapkan saat kondisi darurat atau perlu untuk membuat keputusan yang cepat. Sebagai seorang pemimpin perlu mempunyai kemampuan untuk mengambil keputusan saat masa genting, sehingga bisa mengambil keputusan dengan cepat.
Untuk menjadi pemimpin yang baik bisa menerapkan gaya kepemimpinan yang dibutuhkan dan sesuai dengan kondisi yang dipunyai. Seorang pemimpin perlu fleksibel, memberikan motivasi pada karyawan, hingga menciptakan suasana kondusif di lingkungan kerja. Kemampuan menjadi pemimpin yang baik tersebut bisa dipelajari dengan mengikuti pelatihan leadership yang tersedia di Prasmul-ELI. Anda bisa melatih menjadi pemimpin yang dibutuhkan agar membantu bisnis yang dipunyai bisa berkembang.